Selasa, 12 Januari 2016

Taufan Eko Jadi Wakil Dirut Bakrie Telecom, Ini Strategi Bisnisnya

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyetujui pengangkatan anggota direksi baru yaitu Taufan Eko Nugroho Rotorasiko sebagai Wakil Direktur Utama. Pengangkatan direksi baru tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat management perseroan.


Saat ini, Taufan merupakan Presiden Komisaris Indonesia Clean Energy sekaligus menantu Aburizal Bakrie.

Taufan mengatakan, perseroan akan terus mengembangkan aplikasi dan platform lokal melalui EsiaTalk, yang meskipun baru mulai pada kuartal III-2015, namun telah memiliki lebih dari 200.000 pengguna aktif.

EsiaTalk merupakan aplikasi untuk melakukan dan menerima panggilan suara dan pesan, di mana penggunanya dapat melakukan atau menerima panggilan suara dan pesan tidak hanya ke sesama pengguna EsiaTalk melainkan juga ke nomor telepon GSM dan PSTN lainnya.

"Platform seperti ini akan terus dikembangkan secara luas dengan memperlebar basis pengguna termasuk dengan cara bekerja sama dengan pihak lain," ujarnya usai RUPS, di Citywalk Function Hall, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Selain itu, pertengahan tahun kemarin BTEL baru saja mendapatkan lisensi telepon dasar selular dan sudah menjalin kesepakatan mengembangkan bisnis 4G/LTE, sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha perusahaan dengan lebih baik.

BTEL berencana mengembangkan jaringan ke 4G LTE. Saat ini, pasar aplikasi messaging sangat menjanjikan karena gabungan Whatsapp, Line, dan KakaoTalk sudah mencapai lebih dari 50 juta pengguna di Indonesia.

"Kami memandang bahwa era digital serta layanan 4G/LTE menjadi tak terelakan. Aplikasi-aplikasi digital kami dan kesempatan mengembangkan layanan 4G/LTE bersama mitra jaringan akan meningkatkan kinerja perseroan ke depan bahkan membuka peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Sehingga bergabungnya Pak Taufan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya diyakini dapat mempercepat terlaksananya strategi-strategi kami tersebut," imbuh Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL.

Sebagai informasi, BTEL mencatatkan rugi sebesar Rp 3,66 triliun hingga kuartal III-2015. Pada periode yang sama tahun lalu, emiten provider Esia ini membukukan kerugian Rp 2,29 triliun.

Tulisan ini dari Detik.